undefined
undefined
Urin tak hanya sekedar cairan yang keluar dari tubuh
manusia. Dalam urin, terkandung 95 persen air, 2,5 persen urea dan 2,5 persen
hasil peleburan hormon, enzim, sulfat, amonia, potasium, sodium, fosfat, magnesium,
garam dan mineral. Zat –zat inilah yang mempengaruhi warna dan bau urin, yang
dapat mengacu pada sejumlah penyakit.
urin yang normal biasanya akan berwarna kuning bercahaya,
karena merupakan hasil ekskresi (pengeluaran) pigmen yang disebut urochrome.
Tapi urin juga dapat berubah warna, sesuai dengan makanan atau penyakit yang
diderita seseorang.
Memperhatikan warna urin merupakan cara cepat untuk
mendeteksi tingkat dehidrasi. Semakin pekat warna urin mengindikasikan tingkat
dehidrasi yang semakin parah. Namun lebih dari itu, warna dan urin juga bisa
menunjukkan indikasi awal penyakit tertentu, seperti:
1. Kuning
Tak perlu khawatir jika warna urin Anda bening kekuningan. Yang perlu
Anda waspadai ketika warnanya kuning terang karena itu menandakan tubuh
kekurangan cairan. Ini bisa terjadi akibat asupan zat cair yang kurang atau
aktivitas yang terlalu banyak menguras keringat. Pencegahan terbaik adalah
minum minimal delapan gelas setiap hari.
2. Kuning
pekat
Kondisi ini bisa jadi efek asupan obat-obatan tertentu yang masuk ke
tubuh. Namun, ini tak bisa dianggap remeh. Konsultasikan ke dokter karena warna
urin semacam ini bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan seperti
gangguan liver dan hepatitis.
3. Putih
susu
Warna ini seringkali menjadi pertanda adanya pertumbuhan bakteri di dalam
saluran kemih. Mengindikasikan infeksi saluran kencing atau gejala batu ginjal.
4. Merah
atau merah muda
Warna urin semacam ini bisa
terjadi akibat konsumsi makanan dengan pewarna merah alami. Namun dalam
sejumlah kasus serius, ini mengindikasikan adanya kontaminasi darah dari
ginjal. Jika disertai nyeri di perut dan demam, ini juga bisa mengindikasikan
infeksi kandung kemih. Tapi, urin juga dapat berwana merah kebiruan jika
Anda sedang dalam menstruasi berat, namun jika tidak sebaiknya periksakan ke
dokter karena darah tidak seharusnya keluar lewat urin.
5. Oranye
Warna urin menyerupai kulit jeruk mungkin terjadi akibat efek samping
obat-obatan yang Anda konsumsi. Tanyakan kepada dokter tentang kondisi ini.
Terlalu banyak asupan makanan artifisial berwarna juga bisa menjadi pemicu.
6. Cokelat
teh
Bisa akibat efek samping dari obat tertentu. Namun, bisa juga menunjukkan
adanya kelainan hati, terutama bila disertai dengan wajah pucat kuning dan
kulit kuning.
7.
Kehijauan
Urin berwarna hijau dapat terjadi karena pewarna makanan, atau karena
Anda mengkonsumsi obat-obatan tertentu contohnya Indocin.Infeksi saluran atau
kandung kemih juga dapat menyebabkan urin tampak berwarna kehijauan. Cobalah
konsumsi air mineral lebih banyak dan perhatikan apakah warna kehijauan pada
urin Anda menghilang
Makanan yang
dikonsumsi juga dapat memengaruhi aroma urin yang dihasilkan. Aroma urin juga
banyak digunakan sebagai deteksi beberapa jenis penyakit, seperti di bawah ini:
1. Urin beraroma seperti amonia,
itu dapat menjadi tanda Anda sedang mengalami dehidrasi.
2. Urin beraroma busuk,
kemungkinan menandakan Anda mengalami infeksi kandung kemih atau infeksi
ginjal.
3.
Urin beraroma manis, hal tersebut
dapat menjadi tanda awal Anda terkena diabetes.
Selain warna dan
aroma, bentuk umum urin juga dapat menandakan kondisi kesehatan tubuh Anda.
Urin yang berbusa atau bergelembung dapat menandakan penyakit atau gangguan
ginjal. Perhatikan pula perubahan volume urin dan frekuensinya.
Jika Anda buang
air kecil lebih sering tetapidalam jumlah atau volume yang sama dapat
mengindikasikan adanya bakteri negatif dalam tubuh Anda yang dapat
mengakibatkan infeksi kandung kemih atau pada pria mengindikasi terjadinya
pembesaran prostat. Jika kebutuhan Anda untuk buang air kecil meningkatnya dan
dalam jumlah atauvolume yang lebih besar dapat menandakan diabetes.
Posting Komentar